Guru... saya ingin bertanya bagaimana cara menemukan pasangan hidup ?
bisakah membantu saya ?
Guru diam sesaat kemudian menjawab... " itu pertanyaan yang gampang-gampang susah".
pemuda itu di buat bingung oleh jawaban gurunya.
"Begini... coba kamu lihat kedepan, banyak sekali rumput disana. Coba kamu berjalan kesana tapi jangan berjalan mundur, tetap berjalan lurus kedepan, ketika berjalan coba kamu carikan sehelai rumput yang paling indah kemudian berikan kepada saya. Tapi ingat, hanya sehelai rumput".
Pemuda itu pun berjalan menyusuri padang rumput yang luas. Dalam perjalanan itu dia menemukan sehelai rumput yang indah namun tidak di ambilnya. Karena dia berfikir akan menemukan yang akan lebih indah. Dan tanpa pemuda itu sadari, ia telah sampai di ujung padang rumput. Pada akhirnya dia mengambil sehelai rumput yang paling indah yang ada di ujung padang rumput. Kemudian kembali ke Gurunya.
Guru berkata "Saya tidak menemukan atau melihat ada yang spesial pada rumput yang ada di tangan mu".
Lalu sang Pemuda berkata "Dalam perjalanan saya menyusuri padang rumput tadi,saya menemukan beberapa helai rambut yang indah, namun saya berpikir saya akan menemukan yang lebih indah dalam perjalanan saya. Tetapi tanpa saya sadari saya telah berada di akhir padang rumput dan kemudian saya mengambil sehelai rumput yang paling indah yang ada di akhir padang rumput itu karena Guru melarang saya untuk kembali.
Guru itu pun menjawab dengan tersenyum..
"Itulah yang terjadi di kehidupan nyata"
"Rumput bagaikan orang-orang yang ada di sekitarmu"
"Rumput yang indah bagaikan orang yang menarik perhatianmu"
"Padang rumput bagaikan waktu"
bisakah membantu saya ?
Guru diam sesaat kemudian menjawab... " itu pertanyaan yang gampang-gampang susah".
pemuda itu di buat bingung oleh jawaban gurunya.
"Begini... coba kamu lihat kedepan, banyak sekali rumput disana. Coba kamu berjalan kesana tapi jangan berjalan mundur, tetap berjalan lurus kedepan, ketika berjalan coba kamu carikan sehelai rumput yang paling indah kemudian berikan kepada saya. Tapi ingat, hanya sehelai rumput".
Pemuda itu pun berjalan menyusuri padang rumput yang luas. Dalam perjalanan itu dia menemukan sehelai rumput yang indah namun tidak di ambilnya. Karena dia berfikir akan menemukan yang akan lebih indah. Dan tanpa pemuda itu sadari, ia telah sampai di ujung padang rumput. Pada akhirnya dia mengambil sehelai rumput yang paling indah yang ada di ujung padang rumput. Kemudian kembali ke Gurunya.
Guru berkata "Saya tidak menemukan atau melihat ada yang spesial pada rumput yang ada di tangan mu".
Lalu sang Pemuda berkata "Dalam perjalanan saya menyusuri padang rumput tadi,saya menemukan beberapa helai rambut yang indah, namun saya berpikir saya akan menemukan yang lebih indah dalam perjalanan saya. Tetapi tanpa saya sadari saya telah berada di akhir padang rumput dan kemudian saya mengambil sehelai rumput yang paling indah yang ada di akhir padang rumput itu karena Guru melarang saya untuk kembali.
Guru itu pun menjawab dengan tersenyum..
"Itulah yang terjadi di kehidupan nyata"
"Rumput bagaikan orang-orang yang ada di sekitarmu"
"Rumput yang indah bagaikan orang yang menarik perhatianmu"
"Padang rumput bagaikan waktu"
"Dalam mencari pasangan hidup, jangan selalu membandingkan dan berharap bahwa ada yang lebih baik.. Karena dengan melakukan itu, kamu telah membuang-buang waktu.. dan ingat waktu tidak pernah kembali" demikian Guru itu menjawab.