KABUPATEN DOMPU punya Pantai Lakey yang terkenal di kalangan peselancar dunia. Setiap Bulan Maret hingga Agustus, pantai yang terletak di Desa Hu’u ini dipenuhi wisatawan yang punya minat khusus di olahraga surfing dan wind surfing. Mereka memang sengaja datang memburu ombak dan angin. Biasanya dari Bali menuju Lombok, kemudian beralih ke Sumbawa. Intinya mengikuti kemana arah ombak yang diinginkan akan terwujud.
Lokasi Pantai Lakey sekitar dua jam perjalanan dari Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Kabupaten Bima. Untuk menuju tempat ini harus menyewa mobil dengan harga sekitar Rp. 600 ribu, atau kalau mau irit bisa naik bis biasa yang menuju Dompu dengan harga lebih kurang Rp. 50 ribu sampai ke Terminal Ginte Kabupaten Dompu. Baru dari Terminal Ginte bisa tawar menawar dengan Bemo Kota dengan kisaran harga antara Rp. 200 ribu sampai dengan Rp. 300 ribu. Pantai Lakey cukup dikenal di kalangan penggila selancar. Meski ketinggian ombak tidak terlalu istimewa — sekitar enam hingga delapan meter — namun arah sapuannya memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Peselancar dunia menyenangi ombak Lakey karena arah sapuan ombaknya ke kiri bukan ke kanan. “Untuk mengatasi ombak dengan arah kiri perlu keahlian tersendiri. Medannya menjadi berat karena ombaknya kidal,” papar salah satu wisatawan dari Brazil yang tengah asyik mengoles kulit muka dengan krim pelindung matahari.
Karena itulah, bagi mereka Lakey adalah salah satu surga dunia. Selain ombak dan angin, pemandangan pantainya masih asri dan mempesona. Pun sepanjang perjalanan dari bandara menuju Lakey. Saat kemarau, pohon-pohon kering meranggas membingkai sepanjang jalan. Berpadu indah dengan pantai-pantai berpasir putih. Sesekali, berubah menjadi tanah lapang tandus yang dipenuhi binatang ternak dan kuda. Pun bangunan khas yang berbentuk rumah panggung.
Dikutip dari Lintang Rowe dalam CITYGOLD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar